Puasa di negara yang mayoritas muslim udah jadi privileged tersendiri, seperti di Indonesia. Cari takjil buat buka puasa ada di mana-mana. Masyarakat dan lingkungan suportif menghargai kegiatan puasa dan kasih toleransi lebih, misal restoran harus pasang gorden buat menghormati yang puasa.
Tapi gimana ya rasanya puasa di negara yang orang Islamnya minoritas, kayak di Korea Selatan? Berpuasa di negeri yang bukan mayoritas Islam itu pasti jadi tantangan tersendiri. Karena aktivitas masyarakat dan restoran atau rumah makan buka seperti biasa.
Puasa 15 Jam
Kalau di Indonesia kita puasa 13 jam sedangkan di Korea lebih panjang, yakni 15 jam. Jika dihitung dari shalat Subuh pukul 03.20 hingga Maghrib pada pukul 19.50, maka ibadah puasa dijalani sekitar 16 jam 30 menit. Sebagai perbandingan, pada saat yang sama, puasa di Jakarta dijalani selama 13 jam 10 menit. Ini berarti waktu puasa di Korsel lebih lama, setidaknya hingga 3 jam 20 menit.
Ketersedian makanan halal harus dicari lebih ekstra
Cari makanan di Korea sebenarnya gampang gampang susah, tinggal tergantung niat si individu mencarinya. Udah paling aman memang beli makanan Turki kayak Kebab karena dijamin halal. Makanan halal juga sering tersedia di Asia mart. Komunitas Muslim juga banyak yang bermukim di Itaewon-dong dan banyak terdapat restoran makanan halal.
Ada Masjid Itaewon untuk aktifitas beribadah
Kawasan jalan menuju masjid Itaewon dikenal sebagai islamic street, dipenuhi berbagai restoran halal mulai dari Turki, India hingga otentik Korea. Kawasan masjid selama pandemi ini memang nggak seramai biasanya.
0 Komentar