Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Responsive Advertisement

Gawat, LinkedIn di Retas Ada Data 500 Juta Pengguna Dijual di Darkweb

 


Gawat, LinkedIn di Retas Ada Data 500 Juta Pengguna Dijual di Darkweb
Foto ilustrasi LinkedIn di retas | thehindibusinessline.com

Para peretas sudah semakin gencar melakukan serangan - serangannya terhadap perusahaan besar terutama dibidang media sosial. Sepertinya para Hacker di dunia maya sudah mengatur daftar nama-nama untuk target mereka seperti LinkedIn, Facebook, Twitter, Samsung, Apple, dll.

Namun, Baru-baru ini database LinkedIn diretas dan peretas berhasil mencuri data pengguna sebanyak 827 juta orang. Informasi yang diretas termasuk nama yang ada di profil Linkedln, alamat email, nomor telepon, nama keluarga, tautan web, dan tautan media sosial.

Peretas menjual 500 juta data pengguna Linkedln yang dicuri tersebut di Darkweb. Peretas juga sengaja mempublikasikan data informasi dari 2 juta pengguna di salah satu forum di Darkweb, tujuannya sebagai bukti bahwa mereka benar-benar sudah membobol data dari LinkedIn.

Gawat, LinkedIn di Retas Ada Data 500 Juta Pengguna Dijual di Darkweb
Foto ilustrasi LinkedIn di retas | securitynewspaper.com

Informasi privasi ini sangat berharga bagi penipu dan marketing. Jika email yang terdaftar bisa dijadikan sebagai sasaran para penipu untuk melakukan spaming and phising dan jika email terdaftar sebagai email smartphone android mungkin ini yang dinamakan "Jackpot" oleh para hacker. Jadi metode phishing dianggap lebih persuasif untuk memanipulasi psikologi korban.

Peretas membagi data pengguna Linkedln menjadi 7 folder. Selain data yang 500 juta pengguna, ada paket data lain yang berlabel pengguna global dan pengguna wilayah AS sebanyak 327 juta. Namun, peretas tersebut tidak menjual secara terpisah, melainkan disatukan dalam satu folder utama.

Gawat, LinkedIn di Retas Ada Data 500 Juta Pengguna Dijual di Darkweb
Foto ilustrasi LinkedIn di retas | blog.malwarebytes.com

Sementara para pengguna Linkedln mempertanyakan bagaimana platform semacam itu dapat diretas. Dan bagaimana tindakan dari pihak LinkedIn terhadap data pengguna, namun pihak LinkedIn belum ada penjelasan secara detil, namun menginstruksikan untuk mengganti password dan email.

Grup peretas yang dikenal sebagai "Chicken Gold" mengirimkan tawaran pekerjaan palsu ke target tertentu menggunakan informasi yang mereka berikan di profil LinkedIn mereka. Hal ini yang sangat ditakutkan para pengamat bidang keamanan siber, jika pengguna belum mengetahui berita ini. Dan pengamat mengatakan, agar pihak LinkedIn segera menginformasikan hal ini kepada seluruh penggunanya.


Referensi: gizchina.com - HACKERS SELL 827 MILLION LINKEDIN PROFILES AT A PRICE OF $7000

Posting Komentar

0 Komentar