Jauh sebelum adanya internet, manusia hanya bisa menemukan sesuatu secara langsung dengan mata kepala mereka sendiri, atau lewat perantara lain yang kurang bisa menggambarkan dengan jelas seperti lukisan atau cerita dari orang lain.
Padahal pada zaman kuno, banyak sekali keajaiban-keajaiban dunia yang megah berdiri dan tengah berada pada masa keemasannya. Berbeda jauh dengan era modern sekarang ini di mana mereka kini mayoritas tinggal puing-puing saja.
Berbagai keajaiban dunia yang telah runtuh itu merupakan bukti dari kemajuan peradaban serta kejeniusan umat manusia. Meski tidaklagi sempurna atau tinggal reruntuhan, mereka telah menginspirasi manusia modern baik dalam bidang seni maupun pengetahuan.
Budget Direct mencoba memberi gambaran bagaimana wujud dari tujuh kajaiban dunia pada masa keemasannya, saat masih tegak berdiri dan belum dikikis oleh kekuatan waktu dengan menggunakan teknologi rendering 3D. Yuk kita tengok!
Patung Zeus
Tempat setinggi 43 kaki (13,1064 meter) ini menggambarkan sosok dewa tertinggi dalam mitologi Yunani, Zeus, tengah duduk di sebuah singgasana. Sayangnya patung tersebut tidak bertahan lama. Singgasana yang terbuat dari kayu cedar hancur pada tahun 426 Masehi. Sedangkan emas, dekorasi gading serta berbagai batu mulia lain yang membentuk patung Zeus telah hilang.
Taman Gantung Babel
Menurut legenda, Taman Gantung Babel dibangun di dekat Sungai Euphrates (Irak di dunia modern) sebagai hadiah dari Raja Babel Nebukadnezar bagi istrinya, Amytis, yang sakit karena merindukan pemandangan gunung hijau di kampung halamannya di Kerajaan Median. Kita tidak tahu pasti apakah memang begitu cerita aslinya, namun kita dapat memastikan bahwa taman ini memang dulunya sangat megah.
Mercusuar Alexandria
Merupakan bangunan yang dianggap sebagai cikal bakal mercusuar, kini dikenal sebagai Mercusuar Alexandria. Bangunan ini dibangun atas instruksi Ptolemy I pada tahun 300-280 Sebelum Masehi oleh Sostratus dari Cnidus dan dianggap sebagai mercusuar pertama di dunia.
Mercusuar Alexandria disebut memiliki tinggi spektakuler (100,584 meter) dan merupakan bangunan tertinggi ketiga di dunia selama ratusan tahun, hanya kalah dari Piramida-piramida Giza. Mercusuar ini pada akhirnya hancur akibat gempa yang ditaksir terjadi antara abad ke-12 hingga akhir abad ke-15.
Mausoleum Halicarnassus
Makam megah ini dibangun untuk Mausolus, raja Caria, dan menjadi bangunan spektakuler hingga nama sang raja pun digunakan sebagai kata untuk menyebut bangunan makam berukuran besar (mausoleum). Makam ini memiliki tinggi 148 kaki (145 meter) dan dibangun di wilayah yang kini bernama Bodrum kurang lebih pada tahun 350 Sebelum Masehi.
Mausoleum Halicarnassus terbuat dari batu pualam putih dengan struktur campuran Yunani, Mesir, dan Lycia. Sayangnya bangunan ini juga tak luput dari gempa bumi dan runtuh pada abad ke-13.
Piramida Besar Giza
Meski kini hanya terlihat sangat rapuh, Piramida Besar Giza memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia selama lebih dari 3.800 tahun! Rekor itu baru terpecahkan pada tahun 1311 dengan dibangunnya Katedral Lincoln di Inggris.
Bangunan tersohor setinggi 481 kaki (146,609 meter) ini dibangun di atas lahan seluas 13 hektar sebagai makam Pharaoh Mesir Kuno, Khufu pada tahun 2560 Sebelum Masehi.
Kuil Artemis di Ephesus
Dewi Yunani Kuno Artemis, dikenal sebagai Dewi dari binatang liar, hutan, dan kesuburan. Kuil Artemis dibangun untuk menghormati sang dewi. Bangunan ini mengalami tiga kali kehancuran: Pertama oleh Herostratus, lalu oleh ras Goth, dan terakhir pada tahun 401 Masehi. Kini hanya tersisa pondasi serta reruntuhannya saja yang bisa dikunjungi di Turki.
Patung Raksasa di Rodhes
Patung raksasa ini dipahat selama 12 tahun lamanya pada tahun 304 Sebelum Masehi oleh Chares dari Lindros. Colossus of Rhodes memiliki tinggi 104 kaki (31,6992 meter) di mana masing-masing kakinya berpijak pada alas setinggi 14,9 meter, memungkinkan kapal untuk lewat di antara kedua kakinya. Patung ini merupakan simbol persatuan pada masa keemasannya.
Sayangnya ia tak luput dari kekuatan gempa bumi besar yang menghantamnya 58 tahun setelah rampung dibuat, namun masih sanggup bertahan meski kondisinya remuk. Ia tetap bertahan dalam kondisi buruk selama hampir satu milenium hingga invasi Arab.
Akhirnya Patung Raksasa Rodhes dihancurkan oleh kalif Muslim Muawiyah dan puing-puingnya dijual.
0 Komentar