Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Responsive Advertisement

10 Pulau Hantu yang Tak Pernah Eksis

 

 Ketika para kartografer dari zaman dulu membuat kesalahan, atau mungkin "sengaja" menyertakan informasi yang salah, bisa butuh waktu lama bagi orang-orang untuk menyadarinya. Dalam beberapa kasus, beberapa pulau sebenarnya tak pernah ada namun terus muncul di berbagai peta selama berabad-abad lamanya.

Di bawah ini adalah 10 contoh utama dari pulau-pulau "hantu" tersebut. Ada juga yang baru dalam satu dekade terakhir ini dihapus dari peta.

1. Pulau non-eksis Thule

Sumber: Olaus Magnus/Wikimedia Commons

Sejak zaman dulu, ada sebuah pulau kecil yang dianggap eksis di lepas pantai Skotlandia. Pulau ini pertama kali disebut oleh seorang penjelajah Yunani bernama Pytheas sekitar 330 Sebelum Masehi dan tidak ada orang lain yang memberi klarifikasi selama berabad-abad.

Eksistensi pulau ini kemudian di dukung dan secara bersamaan, diragukan oleh seorang geografer Romawi bernama Strabo. Dalam bukunya yang terbit tahun 30 Sesudah Masehi berjudul "Geographica", ia menyebutkan bahwa Pulau Thule berjarak sekitar 6 hari pelayaran ke Utara dari Britania.

Namun ia juga mempertanyakan eksistensi pulau tersebut ketika kemudian ia menyatakan bahwa Pytheas sering kali terbukti memalsukan kisah-kisah.

Pulau Thule masih muncul pada peta-peta kepulauan Inggris hingga 1720. Menurut peta-peta tersebut, Pulau Thule dapat ditemukan di lepas pantai pesisir utara Skotlandia.

Interpretasi modern dari sumber-sumber Yunani dan Romawi kuno akan Pulau Thule antara lain adalah pulau Orkney di Shetland atau Pulau Smøla di Norwegia.

 

2. Pulau Sandy

Sumber: R.C. Carrington/Wikimedia Commons

Pulau Sandy eksis pada peta hingga secara resmi dihapus 6 tahun lalu. Sebelum penghapusan tersebut, pulau ini bahkan muncul pada Google Earth dan berlokasi di antara Kaledonia Baru dan Australia.

Pulau ini pertama kali tercatat eksis sebagai sebuah pulau pada tahun 1876 dan pertama kali dimasukkan ke dalam peta-peta Inggris tahun 1908.

Dari tahun 1974, pulau ini dicabut dari peta hidrografik Prancis namun masih eksis di peta-peta lainnya hingga 28 tahun lamanya. Pada akhirnya sebuah kapal penelitian Australia R/V Southern Surveyor melewati area yang dipercaya sebagai lokasi Pulau Sandy, dan mendapat konfirmasi bahwa pulau itu memang tidak pernah eksis.

Sejak saat itu Pulau Sandy pun dihapus dari nyaris semua peta modern serta Google Earth.

 

3. Kepulauan Nimrod

Sumber: Adapted from J.K. Davis/Wikimedia Commons

Kepulauan Nimrod pertama kali dilaporkan eksis pada tahun 1828 oleh Kapten Eilbeck. Ia "menemukan" kepulauan tersebut ketika berlayar dari Pelabuhan Jackson di sekitar Cape Horn, lalu "menamai" kepulauan itu dengan nama kapalnya, Nimrod.

Kapten Eilbek mengindikasikan bahwa kepulauan baru tersebut berada di arah timur dari Pulau Emerald dan arah barat dari Pulau Dougherty. Kedua pulau terakhir, bersama dengan kepulauan Nimrod, sekarang telah dianggap sebagai pulau hantu alias non-eksis.

Berbagai percobaan lebih jauh untuk membuktikan eksistensi dari kepulauan Nimrod mengalami kegagalan, termasuk misi eksplorasi tahun 1909 dari sebuah kapal yang juga bernama Nimrod. Seseorang juragan kapal Lars Christensen pernah sekali mencoba menemukan pulau-pulau tersebut di tahun 1930 namun kemudia ia melaporkan bahwa area tersebut hanyalah lautan tanpa ada satu pun pulau yang nampak.

 

4. Pulau Emerald

Sumber: Adapted from J.K. Davis/Wikimedia Commons

Pulau Emerald pada awalnya dianggap berlokasi di suatu area di antara Australia dan Antartika, sebelah selatan Pulau Macquarie. Pulau itu dinamai dari sebuah kapal Inggris yang pertama kali "menemukan" pulau tersebut di tahun 1821.

Berbagai laporan dari catatan kapal itu mengindikasikan bahwa dipercaya terdapat sebuah pulau kecil dengan daratan yang tinggi serta berupa pegunungan. Investigasi lebih lanjut pada tahun 1840 oleh ekspedisi penjelajahan Amerika Serikat tidak bisa menemukan jejak-jejak dari Pulau Emerald.

Sebuah kapal lain dilaporkan juga menemukan pulau tersebut di tahun 1890 namun klaim ini lebih lanjut lagi dibantah pada tahun 1909 oleh kapal "Nimrod" dalam sebuah misi penjelajahan pada area tersebut.

Dan terlepas dari berbagai klaim penemuan dan klarifikasi tidak adanya Pulau Emerald, pulau ini malah muncul dalam kalender meja tahun 1987 yang diterbitkan oleh American Express.

 

5. Pulau Dougherty

Sumber: Adapted from J.K. Davis/Wikimedia Commons

Pulau Dougherty adalah salah satu pulau hantu yang pada awalnya diperkirakan berlokasi di sekitar setengah perjalanan dari Cape Horn ke Selandia Baru. Nama Dougherty diambil dari Kapten Dougherty yang melaporkan eksistensi pulau itu pada tahun 1841.

Berdasarkan dari deskripsinya, pulau tersebut memiliki panjang kurang lebih 5-6 mil dan sebuah tebing curam yang tinggi pada bagian timur lautnya. Ia juga melaporkan pulau itu ditutupi oleh salju.

Hebatnya, eksistensi dari Pulau Dougherty kembali dikonfirmasikan dua kali oleh dua kapal  yang berbeda. Yang pertama pada tahun 1860 oleh kapal "The Louise" dan yang kedua oleh kapal "The Cingalese" pada tahun 1886.

Eksplorasi lebih lanjut yang mendalam di antara abad ke-19 dan ke-20 gagal menemukan Pulau Dougherty. Lalu misi eksplorasi yang mengklarifikasikan ketiadaan Pulau Emerald juga menghapus Pulau Dougherty dari peta di tahun 1909.

Kapten Davies dari kapal "The Nimrod" kemudian menjelaskan bahwa penampakan-penampakan sebelumnya hanyalah gunung es atau kabut laut yang sangat pekat.

 

6. Pulau Bermeja

Sumber: George F. Cram Company,/Wikimedia Commons

Pulau Bermeja sebuah pulaut kecil yang dianggap eksis di lepas pantai utara Tanjung Yucatan. Pulau itu muncul pada beberapa peta di area tersebut sekitar abad ke-16 hingga abad ke-20.

Pulau Bermeja pertama kali dideskripsikan oleh Alonso de Santa Cruz dalam daftar pulau-pulau miliknya tahun 1539. Dalam bukunya berjudul "Espejo de Navegantes", Alonso de Chaves menuliskan bahwa dari jarak jauh, pulau kecil itu terlihat berwarna kepirangan atau kemerahan.

Peta-peta Inggris di tahun 1844 untuk kawasan tersebut mendeskripsikan pulau kecil Bermeja telah tenggelam dan percobaan lebih lanjut untuk menemukannya di tahun 1997 dan 2009 mengalami kegagalan. Selama bertahun-tahun telah ada berbagai variasi penjelasan akan penampakan atau hilangnya Pulau Bermeja.

Penjelasan-penjelasan tersebut mulai dari kesalahan karografi, naiknya ketinggian air laut hingga teori konspirasi bahwa pulau itu dimusnahkan oleh CIA.

 

7. Daratan Crocker

Sumber: Edwin Swift Balch/Wikimedia Commons

Daratan Crocker pernah dianggap sebagai sebuah pulau luas yang ditemukan di atas Cape Colgate di tahun 1906. Klaim akan eksistensi pulau itu datang dari seorang penjelajah kutub Robert Peary yang mengaku menemukan Daratan Crocker di tengah misinya mencapai kutub utara (yang berakhir dengan kegagalan) di tahun tersebut.

Peary menamakan penemuannya itu dari nama salah seorang penyokong finansialnya, George Crocker. Namun kemudian eksistensi daratan tersebut terbukti hanyalah klaim palsu semata.

Eksistensi dari Daratak Crocker ternyata hanyalah usaha dari Peary untuk mengamankan dukungan finansial dari Crocker untuk rencana ekspedisi selanjutnya di tahun 1909. Perjudian Peary gagal dan Crocker lebih memilih mengalokasikan sumber daya miliknya untuk membangun kembali kota San Fransisco yang rusak parah akibat gempa bumi dahsyat di tahun 1906.

 

8. Frisland

Sumber: Nicolo Zeno/Wikimedia Commons

Frisland, yang dikenal juga dengan Frischlant, Friesland, Frislanda, Frislandia, atau Fixland adalah salah satu pulau hantu yang sebenarnya tak pernah eksis. Pulau ini awalnya muncul di seluruh peta-peta Eropa di bagian Atlantik Utara antara tahun 1560 hingga 1660an.

Asal muasalnya bermula dari kesalahan kartografi yang merancukan Frisland dengan ujung selatan Greenland atau Islandia. Frisland mulau muncul di peta pada tahun 1559 sebagai sebuah daratan luas yang benar-benar terpisah dari daratan lain, paling mencolok adalah kemunculannya pada peta berpengaruh bernama Peta Zeno.

Daratan luas Frisland diperkirakan berada di selatan atau barat daya dari Islandia dan terus berada pada berbagai peta hingga 100 tahun kemudian. Pada akhirnya Frisland dihapus dari peta seiring dengan para penjelajah dari Inggris dan Prancis mulai memetakan kawasan tersebut lebih detail lagi dalam beberapa abad kemudian.

 

9. Spanyol pada awalnya menganggap California adalah sebuah pulau

Sumber: Centpacrr/Wikimedia Commons

Percaya atau tidak, California didefinisikan sebagau sebuah pulau selama berabad-abad dalam berbagai peta. Sekarang, kita tahu bahwa kenyataannya tidak demikian dan cukup mengejutkan betapa lama waktu yang diperlukan untuk menyadari kesalahan tersebut.

Mitos yang mengatakan bahwa California adalah sebuah pulau bermulau dari kesalahan yang dibuat oleh para pembuat peta Spanyol di abad ke-16. Kesalahan ini adalah salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah perpetaan dan tidak dikoreksi hingga 100 tahun lamanya.

Baru pada abad ke-18 California akhirnya resmi diakui sebagai sebuah semenanjung, bukannya pulau. Laporan-laporan kontradiksi yang membantah pengakuan itu tenggelam setelah raja Spanyol, Raja Ferdinand mendeklarasikan bahwa "California bukanlah sebuah pulau" pada tahun 1747.

 

10. Pulau Saint Brendan

Sumber: Adapted from Pedro Caba/Wikimedia Commons

Pulau Saint Brendan merupakan salah satu pulau hanti yang telah terbukti tidak pernah eksis. Pada awalnya pulau itu dianggap berlokasi di sekitar arah barat dari Afrika Utara.

Nama pulau itu diambil dari Santo Brendan dari Clonfer yang disebut-sebut menemukan pulau tersebut ketika tengah menyebarkan agamanya di kawasan tersebut. Pulau mistis itu lalu muncul di berbagai peta pada abad ke-15.

Referensi pertama dari Pulau Saint Brendan muncul pada abad ke-9 dalam teks latin yang disebut Navigatio Sancti Brendani Abbatis (Perjalanan dari Kepala Biara Santo Brendan). Referensi tersebut membuat Pulau Saint Brendan muncul dalam kisah-kisah rakyat di Irlandia dan Eropa.

Penggambaran Pulau Saint Brendan yang paling terkenal diciptakan oleh Martin Behaim, Erda[fe, yang dirilis pada 1492. Pulau ini sejak saat itu terbukti hanyalah sebuah mitos.


Posting Komentar

0 Komentar