Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Responsive Advertisement

Giliran Nasabah Asuransi AXA Mandiri 'Teriak', Kenapa?

 


Giliran Nasabah Asuransi AXA Mandiri 'Teriak', Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasabah yang merasa menjadi korban dan tertipu produk asuransi terus mencuat, kali ini datang dari Nasabah AXA Mandiri Financial Services atau lebih dikenal sebagai AXA Mandiri.
Seorang karyawan swasta, Arif Budiman mengaku bergabung dengan AXA Mandiri pada 2016 yang lalu. Saat itu, niat dia datang ke Bank Mandiri cabang Rawamangun adalah untuk membuka tabungan rencana mandiri.
"Saya datang ke Bank Syariah Mandiri. Oleh CS dialihkan, katanya ikut AXA Mandiri saja dengan alasan lebih untung daripada tabungan rencana mandiri," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Di cabang yang sama, setelah mengiyakan saran CS tersebut, Arif bertemu dengan Financial Advisor (FA) untuk selanjutnya didaftarkan ke AXA Mandiri. Arif merasa tergiur dengan iming-iming bunga yang diperoleh.

"Mereka iming-iming nya, AXA bunganya paling besar 13%, paling kecil 5%. Akhirnya saya ikut AXA Mandiri," katanya.
Premi yang dibayarkan per tahun dengan cara debit otomatis Rp 6 juta per bulan terakhir dibayarkan November 2020. Januari 2021, Arif mendatangi kantor cabang Bank Mandiri dan kaget karena mendapati uangnya hanya tersisa Rp 12.760.000.
"Saya bilang, sudah 5 tahun. Saya bertemu dengan agent yang baru. Uang yang sudah didebit otomatis seharusnya Rp 29,8 juta, saldo sekarang Rp 12,76 juta," tuturnya.

Jujur dia merasa kaget dan mempertanyakan apa yang terjadi. Sesuai janji agent terdahulu, lanjutnya, uang tersebut dimasukkan ke tabungan. Nyatanya, uang tersebut dialokasikan ke asuransi dan investasi. Ternyata, Arif harus menanggung segala biaya tahun pertama, kedua dan seterusnya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
"Terus, Biaya bulanan juga ada. Saya kaget, gimana uang saya nggak jadi kecil biaya-biaya seperti ini?," ujarnya.
"Dari awal kenapa nggak dijelasin? Saya tak pernah dijelaskan biaya-biaya. Berkas-berkas banyak tandantangan saya. Tapi saya ngga merasa TTD sebanyak itu," imbuhnya.

Saat ini, dirinya mengaku belum berencana mencairkan uang tersebut. Sebab, hal ini berkaitan dengan pengaduan yang akan dilayangkan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) jika cara yang dilakukan saat ini tidak membuahkan hasil.

Dia sempat mendatangi kantor cabang Bank mandiri Rawamangun meminta kejelasan namun hasilnya nihil. Dia terpaksa tak mendatangi kantor pusat AXA dengan alasan, beberapa nasabah yang mengalami kejadian yang sama ditolak saat datang ke sana.
"Saya juga sempat ke DPR, tapi juga ditolak," singkatnya.
Saat ini, Arif terus menjalin komunikasi dengan komunitas sesama nasabah yang mengalami hal serupa. Pada forum Facebook, setidaknya ada 23 ribu orang yang mengaku sebagai korban.

"Cuma saat yang waktu di rekapitulasi ada 150-an orang," ujarnya singkat.
Dia mengaku kecewa dan masih menunggu itikad baik dari Bank Mandiri Cabang Rawamangun. Berdasarkan penuturan Arif, pihak bank berjanji akan mengusut kejadian ini.
"Ke sana dua kali, bertemu FA. Mereka janji mencari tahu apakah FA yang dulu menipu atau tidak. Sampai sekarang tidak ada kabarnya," pungkasnya.

CNBC Indonesia sudah mengonfirmasi masalah ini kepada Head of Corporate Communications & Event Management Luile Retno Sawitri. Namun belum mendapatkan jawaban resmi.


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-teriak-kenapa

Posting Komentar

0 Komentar