Kalau kamu bikin konten apa yang mau kamu buat? Pod cast, gerebek rumah mewah, jalan-jalan, nyicipin kuliner atau masak-memasak.
Tapi konten kayak gitu sepertinya biasa aja ya gan ga ad geregetnya, maka banyaklah netizen sekarang ini membuat konten yang anti mainstream, nyeleneh, aneh, unik dan lucu semua demi satu tujuan yaitu hiburan.
Dalam dunia hiburan maka sah-sah saja bila ada konten yang bikin kita geleng-geleng kepala terkadang bego sama kreatif jadi beda tipis, maklum lah hal yang tak terpikirkan oleh otak mereka pembuat konten bisa kepikiran loh.
Asal tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri buat ane sih enjoy saja, seperti konten memasak buah semangka. Pasti bikin ngilu dengernya itu buah semangka di goreng otomatis minyaknya muncrat kemana-mana, karena semangka punya kandungan air yang tidak bisa bersatu dengan minyak.
Kandungan senyawa air dan minyak bila dipanaskan mirip lumpur lapindo yang meletup-letup tidak ada kejelasan nasibnya hingga kini. Tapi namanya juga demi konten, masa bodohlah mau meletup, mau itu percikannya kena tetangga yang penting untuk pembuat konten cuan terus berdatangan, mirip juga dengan pembuat konten lumpur lapindo upps.
Nah sebenarnya bagus ga sih buah-buahan di goreng? Sebenarnya kalau buah di goreng itu jadi tidak ada kandungan gizinya ya gan, bahkan karena adanya proses minyak yang lebih mudah terhidrolisis dan teroksidasi akan menghasilkan radikal bebas, hasilnya bisa bikin masalah kesehatan bila di konsumsi.
Nah, bagaimana dengan kripik buah yang kering dan suka di jual bebas di supermarket. Sebenarnya kripik buah itu bukan di goreng seperti biasa ya gan namun memasaknya dengan tehnik vacuum frying walau sama-sama menggunakan minyak, tetapi tehnik ini adalah sistem hampa udara yang menghisap kadar air dari buah lebih cepat.
Video diatas adalah memasak buah dengan tehnik vacuum frying
Namun untuk mendapatkan manfaat besar dari buah yang kita konsumsi tentu saja dimakan segar lebih baik, kandungan gizinya lebih banyak. Apalagi buah-buahan saat ini banyak dikonsumsi oleh orang yang ingin menurunkan berat badan.
Bagaimana menurut agan dan sista, apakah para pembuat konten hiburan saat ini sudah kelewat batas atau masih dalam batas kewajaran?
0 Komentar