sumber gambar
Quote:
Ya terorisme adalah serangkaian aksi serangan- terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta sering kali merupakan warga sipil. Sayangnya akhir akhir ini serangkaian aksi terorisme kembali mencuat di negeri kita gan sis. Entah apa maksud dan tujuannya dan latar belakang yang mempengaruhinya kita sudah sepantasnya mengutuknya. Karena tindak itu pasti merugikan banyak pihak.
Quote:
bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan tindakan yang tidak masuk diakal, ya karena akal dan otak mereka sudahlah terkontaminasi tercuci dengan ajaran ajaran yang mengajak kepadanya untuk melakukan teror teror sedemikian rupa.
ya mereka merekrut anggota dengan berbagai cara contohnya dalam kasus teroris yang beragama islam, mereka direkrut dengan sedikitnya tiga pola/tahap umum, diantaranya:
Quote:
1. Tahap pertama nostalgia
ya si calon anggota ini akan didongengkan dengan cerita lampau tentang bagaimana tentang masa masa kejayaan umat islam dijaman kekhalifahan. "Pertama, namanya sejarah perjuangan umat Islam atau SPUI. Membicarakan soal khilafah dan runtuhnya kekhalifahan agar mengingatkan bahwa Islam dulu pernah jaya. Cara ini cukup dilakukan selama 20 menit," ujar seorang pria yang pernah bergabung dengan JI pada 1993 dan keluar tahun 2004 ini. Pendekatan ini tentu akan sangat cepat dan mudah diterima apabila si calon anggota sedang mengalami masalah dalam hidupnya, entah perekonomian, keluarga dan sebagainya. Seseorang yang tidak tinggal bersama keluarga atau mempunyai banyak masalah dalam kehidupan. Selain itu, orang yang mempunyai kekecewaan besar terhadap negara juga rentan dipengaruhi doktrin radikal.
2. Tahap kedua. Perbandingan.
Dalam mencari dukungan atas pembenaran apa yang telah diceritakan sebelumnya, tentu si pencuci ini butuh perbandingan. Maka di tahapan selanjutnya adalah menampilkan tontonan kekejaman Yahudi dan Amerika Serikat. Termasuk serangan AS di Irak dan Afghanistan serta penjara Guantanamo. "Tahap ini dilakukan selama 30 menit, untuk memunculkan semangat juang mereka," masih ujar pria yang sama. Kenapa dipilih AS maupun Yahudi mungkin karena mereka menganggap bahwa dua itu musuh abadi golongan tersebut.
3. Tahap Ketiga adalah Pendalilan
yaitu menyampaikan dalil-dalil dalam al-Quran dan hadist sesuai pemahaman mereka untuk menimbulkan keinginan untuk berjihad. "Dalam tahap pendalilan disampaikan soal hukumnya jika tidak ikut berjihad, soal jemaah dan terakhir adalah soal mati syahid, soal hadiah syurga dan yang indah indah lainnya," lanjut ujar pria yang sama. Hal ini yang menunjang berhasil atau tidaknya perekrutan calon anggota tersebut untuk kemudian memiliki KTA.
Nah dari ketiga pola tersebut ada hal yang paling mendasar atas keberhasilan pencucian otak tersebut,ialah kemampuan pencuci dengan menyampaikan istilah-istilah dalam Islam dengan cara yang salah sehingga gampang ditelan mentah-mentah para calon anggota.
"Al-Quran mengakui adanya istilah kafir, munafik dan musyrik, tapi dengan pendekatan yang tepat. Berbeda dengan para teroris yang memilih pendekatan yang salah. Mereka telah salah paham soal ajaran Islam," kata pria tersebut.
Bahwa salah satu cara mematahkan doktrin teroris dan kelompok radikal lainnya adalah memberikan pemahaman yang tepat soal Islam di media-media massa.
ya si calon anggota ini akan didongengkan dengan cerita lampau tentang bagaimana tentang masa masa kejayaan umat islam dijaman kekhalifahan. "Pertama, namanya sejarah perjuangan umat Islam atau SPUI. Membicarakan soal khilafah dan runtuhnya kekhalifahan agar mengingatkan bahwa Islam dulu pernah jaya. Cara ini cukup dilakukan selama 20 menit," ujar seorang pria yang pernah bergabung dengan JI pada 1993 dan keluar tahun 2004 ini. Pendekatan ini tentu akan sangat cepat dan mudah diterima apabila si calon anggota sedang mengalami masalah dalam hidupnya, entah perekonomian, keluarga dan sebagainya. Seseorang yang tidak tinggal bersama keluarga atau mempunyai banyak masalah dalam kehidupan. Selain itu, orang yang mempunyai kekecewaan besar terhadap negara juga rentan dipengaruhi doktrin radikal.
2. Tahap kedua. Perbandingan.
Dalam mencari dukungan atas pembenaran apa yang telah diceritakan sebelumnya, tentu si pencuci ini butuh perbandingan. Maka di tahapan selanjutnya adalah menampilkan tontonan kekejaman Yahudi dan Amerika Serikat. Termasuk serangan AS di Irak dan Afghanistan serta penjara Guantanamo. "Tahap ini dilakukan selama 30 menit, untuk memunculkan semangat juang mereka," masih ujar pria yang sama. Kenapa dipilih AS maupun Yahudi mungkin karena mereka menganggap bahwa dua itu musuh abadi golongan tersebut.
3. Tahap Ketiga adalah Pendalilan
yaitu menyampaikan dalil-dalil dalam al-Quran dan hadist sesuai pemahaman mereka untuk menimbulkan keinginan untuk berjihad. "Dalam tahap pendalilan disampaikan soal hukumnya jika tidak ikut berjihad, soal jemaah dan terakhir adalah soal mati syahid, soal hadiah syurga dan yang indah indah lainnya," lanjut ujar pria yang sama. Hal ini yang menunjang berhasil atau tidaknya perekrutan calon anggota tersebut untuk kemudian memiliki KTA.
Nah dari ketiga pola tersebut ada hal yang paling mendasar atas keberhasilan pencucian otak tersebut,ialah kemampuan pencuci dengan menyampaikan istilah-istilah dalam Islam dengan cara yang salah sehingga gampang ditelan mentah-mentah para calon anggota.
"Al-Quran mengakui adanya istilah kafir, munafik dan musyrik, tapi dengan pendekatan yang tepat. Berbeda dengan para teroris yang memilih pendekatan yang salah. Mereka telah salah paham soal ajaran Islam," kata pria tersebut.
Bahwa salah satu cara mematahkan doktrin teroris dan kelompok radikal lainnya adalah memberikan pemahaman yang tepat soal Islam di media-media massa.
Quote:
Tentu dalam pencegahan terorisme ini perlu peran masyarakat luas pada umumnya, tidak hanya bergantung pada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme(BNPT). Perlu peran para orang tua, keluarga, Guru guru agama dalam memberikan bimbingan yang benar. Tentu tidak hanya pada agama islam saja, karena terorisme ini adalah kejahatan yang bisa menyasar kepada siapa saja dan dimana saja.
Dengan mengetahui pola perekrutannya tentu kita bisa menghindari maupun menghindarkan orang orang terdekat dari ulah para pencuci otak tersebut. Oleh sebab itu jangan sampai kita, sanak saudara kita, teman teman kita salah guru, yang bukan membimbing kita kepada kebaikan tapi malah menjerumuskan kita.
semoga kita selalu dilindungi dari orang yang berniat jahat kepada siapapun.
Dengan mengetahui pola perekrutannya tentu kita bisa menghindari maupun menghindarkan orang orang terdekat dari ulah para pencuci otak tersebut. Oleh sebab itu jangan sampai kita, sanak saudara kita, teman teman kita salah guru, yang bukan membimbing kita kepada kebaikan tapi malah menjerumuskan kita.
semoga kita selalu dilindungi dari orang yang berniat jahat kepada siapapun.
====================================================================
#Yang bukan saudaramu seiman adalah saudara dalam kemanusiaan#
Quote:
Quote:
0 Komentar